top of page
Search

Mengenal Jenis-Jenis Ruang Meeting dan Fungsinya

  • Writer: Kyra G
    Kyra G
  • May 13
  • 3 min read

Di era kerja hibrida dan kolaborasi lintas tim seperti sekarang, ruang meeting bukan lagi sekadar tempat berkumpul. Setiap bentuk atau layout ruang punya fungsi spesifik yang bisa memengaruhi efektivitas diskusi, presentasi, hingga pengambilan keputusan. Kalau Anda sering terlibat dalam pertemuan bisnis, memahami jenis-jenis ruang meeting bisa membantu memilih set-up terbaik sesuai kebutuhan.


Berikut ini adalah jenis-jenis ruang meeting yang umum digunakan beserta fungsinya:


1. Conference Room / Boardroom

conference room
conference room

Ciri: Meja panjang (sering kali oval atau persegi panjang), kursi mengelilingi meja, layar presentasi di salah satu sisi.


Fungsi:Format klasik ini cocok untuk rapat formal, pengambilan keputusan tingkat manajemen, hingga presentasi strategis. Ideal untuk 6–20 orang. Karena semua peserta duduk setara mengelilingi meja, interaksi langsung dan diskusi dua arah sangat memungkinkan.


2. U-Shape

U-shape style
U-shape

Ciri: Meja disusun membentuk huruf “U”, peserta duduk di sisi luar, sisi dalam kosong.

Fungsi:Cocok untuk pelatihan, workshop, atau rapat interaktif dengan satu pemateri. Gaya ini memungkinkan pembicara berjalan di tengah dan tetap engage dengan semua peserta. Ideal untuk diskusi terbuka dan sesi tanya-jawab.


3. V-Shape

V-shape style
V-shape

Ciri: Variasi dari U-shape, tapi sisi-sisi luar membentuk sudut ke arah pembicara.

Fungsi:Lebih cocok untuk presentasi dengan fokus visual ke satu titik (layar atau pembicara). Posisi kursi memudahkan peserta melihat ke depan tanpa harus menoleh jauh. Lebih intimate dan efektif untuk kelompok kecil.


4. Theater Style

theater style
Theater style

Ciri: Kursi berbaris seperti di bioskop, menghadap ke depan tanpa meja.

Fungsi:Cocok untuk seminar, town hall, atau presentasi satu arah ke audiens besar. Efisien secara kapasitas karena bisa menampung lebih banyak peserta. Namun, kurang ideal untuk sesi interaktif atau mencatat.


5. Classroom Style

classroom style
classroom style

Ciri: Kursi dan meja berbaris menghadap ke depan, seperti di ruang kuliah.

Fungsi:Pas untuk pelatihan, workshop, atau sesi belajar yang membutuhkan meja untuk laptop atau mencatat. Suasana lebih formal, cocok untuk peserta yang butuh fokus ke materi dan pembicara.


6. Hollow Square

hollow square
hollow square

Ciri: Meja disusun membentuk persegi atau persegi panjang dengan bagian tengah kosong, peserta duduk di sekeliling.

Fungsi:Layout ini ideal untuk diskusi kelompok, tim proyek, atau rapat koordinasi antar departemen. Semua peserta saling berhadapan, menciptakan rasa setara dan kolaboratif. Namun, kurang cocok untuk sesi presentasi satu arah karena tidak semua peserta bisa fokus ke satu titik.


7. Banquet Style

Banquet style
Banquet style

Ciri: Meja bundar (biasanya 6–10 kursi per meja), mirip set-up resepsi pernikahan.

Fungsi:Digunakan dalam event yang lebih santai seperti gala dinner, networking session, atau diskusi kelompok dalam sesi konferensi. Mendorong interaksi kecil di antara peserta dalam grup.


8. Cabaret Style

cabaret style
Cabaret style

Ciri: Seperti banquet, tapi kursi hanya di tiga sisi meja agar peserta menghadap ke panggung atau pembicara.

Fungsi:Populer di event pelatihan kreatif, seminar santai, atau konferensi yang mendorong diskusi dalam grup kecil namun tetap fokus pada panggung utama.


9. Standing Meeting Area / Huddle Space

standing meeting style
standing meeting area

Ciri: Tidak ada meja atau hanya meja kecil tinggi, peserta berdiri.

Fungsi:Dirancang untuk meeting cepat (biasanya <15 menit), seperti daily stand-up meeting tim proyek. Karena tanpa kursi, peserta cenderung lebih to the point. Efektif untuk tim agile atau startup.


10. Lounge Style

Lounge Style

Ciri: Kursi sofa, meja kopi, suasana santai.

Fungsi:Cocok untuk diskusi informal, brainstorming, atau one-on-one coaching. Suasana yang santai membantu membuka pikiran dan membangun kedekatan.



Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Saat Memilih Jenis Meeting Room


Sebelum menentukan jenis atau layout ruang meeting, pertimbangkan hal-hal berikut:


  1. Tujuan Meeting: Apakah untuk brainstorming, pelatihan, presentasi, atau pengambilan keputusan? Bentuk ruang harus mendukung alur interaksi.


  1. Jumlah Peserta: Layout yang cocok untuk 6 orang belum tentu nyaman untuk 20. Kapasitas menentukan efisiensi ruang.


  1. Durasi Meeting: Untuk sesi singkat, huddle space bisa lebih efektif daripada ruangan besar yang tidak terpakai optimal.


  1. Kebutuhan Kolaborasi atau Visualisasi: Bila Anda butuh menyampaikan materi visual atau mengandalkan perangkat digital, pastikan ruang meeting dilengkapi teknologi audio visual (AV) yang mendukung.


Jika Anda sedang merencanakan desain ulang ruang meeting atau membangun kantor baru, pertimbangkan untuk konsultasi dengan penyedia solusi audio visual dan smart meeting room yang sudah berpengalaman — bukan hanya agar ruangan terlihat modern, tapi juga bekerja lebih cerdas. Contact us.

 
 
 

Comments


bottom of page